#SIP RANCANGAN APLIKASI ALAT TES PSIKOLOGI

A. Latar Belakang
1. Alasan
   Kecerdasan emosional sebagai salah satu faktor penting yang menentukan seseorang bisa meraih kesukesannya. Tingkat kecerdasan emosional mempengaruhi seseorang di semua industri, di semua tingkatan dan di setiap wilayah di dunia. Menurut Goleman, khusus pada orang-orang yang murni hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat. Bila didukung dengan rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini sering menjadi sumber masalah. Karena sifat-sifat di atas, seseorang yang memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustrasi, tidak mudah percaya kepada orang lain, tidak peka dengan kondisi lingkungan dan cenderung putus asa bila mengalami stress. Kondisi sebaliknya, dialami oleh orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-rata namun memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.
   Penelitian yang dilakukan oleh TalenSmart menemukan bahwa 90% dari karyawan dengan kinerja baik memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi. Di sisi lain hanya 20% dari karyawan yang memiliki kinerja kurang baik dengan tingkat kecerdasan emosi yang rendah (Islamiyati,2015). 

2. Teori
   Kecerdasan Emosi merupakan kemampuan emosi yang meliputi kemampuan untuk mengendalikan diri, memiliki daya tahan ketika menghadapi suatu masalah, mampu mengendalikan impuls, memotivasi diri, mampu mengatur suasan hati, kemampuan berempati, dan membina hubungan dengan orang lain (Goleman, 2009). Kecerdasan emosional mengacu pada kompetensi untuk mengidentifikasi dan mengekspresikan emosi, memahami emosi, mengasimilasi emosi dalam pemikiran, dan mengatur emosi baik positif dan negatif dalam diri dan orang lain (Matthews, 2002). Terdapat lima aspek kecerdasan emosional dari Salovey & Mayer yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. 

3. Jenis Aplikasi 
   Jenis aplikasi yang digunakan pada aplikasi ini yaitu mobile. Mobile aplikasi merupakan proses pengembangan aplikasi untuk perangkat genggam seperti PDA, telepon genggam atau asisten digital perusahaan. Aplikasi ini sudah terdapat di telepon pada proses manufaktur atau didownload pelanggan dari toko aplikasi dan juga distribusi perangkat lunak mobile platform lainnya. Mobile aplikasi mempunyai performa yang lebih cepat dibandingkan dengan mobile web sebab hanya mempunyai 1 domain dan juga dari segi visualnya juga terlihat lebih menarik (Anastasya, 2019).  Aplikasi yang digunakan harus terhubung dengan internet atau bisa disebut juga secara online.

B. Flowchart

C. Desain Interface
1. Tampilan Utama
2. Tampilan Login di tahap ini terdapat dua proses "Continue with email" merupakan user yang sudah Sign in terlebih dahulu atau yang sudah membuat akun pada aplikasi ini, untuk proses "Sign in" merupakan user yang baru membuat akun pada aplikasi ini. 
3. Tampilan Sign in untuk user yang baru membuat akun
3. Lanjutan dari tahap Sign in yaitu mengisi Personal data 
4. Terdapat pemberitahuan "successful" bila data yang diberikan lengkap pada tahap Sign in dan personal data
5. Tampilan Menu Utama
6. Tampilan pada menu "Emotional Intelligence Quesstionnare" pada menu ini terdapat 33 pernyataan yang ditampilkan pada design ini hanya yang pertama dan terakhir saja. Bila sudah selesai tekan "Finish"

                         
8. Terdapat skor yang dihasilkan pada kuesioner yang telah diselesaikan
9. Tampilan pada menu "Information" merupakan informasi terkait dengan kecerdasan emosional, terdapat tiga point pada menu ini. 
                                 

       
10. Tampilan pada menu "Social Cloud" merupakan user dapat membagikan pengalamannya atau informasi terkait kecerdasan emosional dengan sesama pengguna aplikasi.
                         
 

11. Tampilan pada menu "Setting" terdapat profile dan log Out. Profile terkait isi dari personal data yang telah user isi. Kemudian, Log Out bertujuan untuk user dapat menjaga keamanan akunnya agar tidak digunakan oleh orang lain.






Referensi:

Anastsya, M. (2019). Pengertian moblie web dan mobile aplikasi. Diakses pada 26 Januari 2020 melalui 
      https://idprogammer.com/pengertian-mobile-web-dan-mobile-aplikasi/                  
Goleman, D. (2009). Kecerdasan Emosional: mengapa EI lebih penting daripada IQ. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hidayat, A. S., & Kristiana, I. F. (2016). Hubungan antara kecerdasan emosional dengan intensi bermedia sosial pada siswa sma 
      negeri 11 semarang. Jurmal Empati. 5(4). 694-699.
Islamiyati, N. (2015). Ini Alasan Kenapa Anda Membutuhkan Kecerdasan Emosional untuk Sukses. Diakses pada 26 Januari 2020 
      https://mebiso.com/ini-alasan-kenapa-anda-membutuhkan-kecerdasan-emosional-untuk-sukses/    
Matthews, G., Zeidner, M., & Roberts, R. D. (2002). Emotional Intelligence: Science and Myth. Cambridge, MA: MIT Press.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

OBSERVASI PP IPTEK

Gambar
Rabu 12 April 2017 saya bersama teman-teman mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah(TMII) yang berada di Jakarta Timur. saya menuju TMII menggunakan grab car dan setelah itu sampailah di TMII. kemudian saya bersama teman-teman langsung menuju Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) dengan biaya masuk Rp 16.500 perorang(3 tahun keatas). PP IPTEK adalah sarana pembelajaran luar sekolah untuk menumbuhkembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi secara mudah, menghibur, berkesan dan kreatif. Tujuan saya mengunjungi PP IPTEK ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill (Ilmu Alamiah Dasar). lalu masuklah saya bersama teman-teman kedalam ruangan PP IPTEK yang terdapat berbagai alat peraga disana. setelah itu mencoba satu persatu sebagian alat peraga.  salah satunya yaitu "Bola Listrik" jadi   jari  kita   sentuhin  ke bola listrik, dan aliran listrik ngikutin   ke mana   jari bergerak.   Menurut keterangan yang ada di sebela...
Baca selengkapnya

Perkembangbiakan Seksual & Aseksual

Gambar
Organisasi di alam ini melaksanakan fungsi dengan berbagai cara, sesuai dengan struktur dan dalam proses-proses yang menjadi ciri dari pembiakan, namun sebenarnya mempunyai dasar fungsi hidup yang sama. Pembiakan dapat berlangsung dengan dua cara yang sangat berbeda dan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan spesies, yaitu pembiakan secara aseksual dan seksual.  1.       Pembiakan Aseksual  Pembiakan aseksual adalah terjadinya pembentukan individu baru dari satu induk tanpa melalui proses penggabungan atau perpaduan antara dua sel kelamin. Kebanyakan organisme yang berkembangbiak secara aseksual dapat pula berkembangbiak secara seksual. Termasuk dalam perkembangbiakan aseksual adalah : a.     Pembelahan kembar             Sel membelah membentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah sitoplasma yang sama. Dilakukan oleh hampir semua tumbuhan dan hewan tingkat rendah...
Baca selengkapnya

Diagram Vann

Gambar
Diagram Venn   atau   diagram set   adalah diagram yang menunjukkan semua kemungkinan hubungan   logika   dan   hipotesis   di antara sekelompok (set/himpunan/grup) benda/objek. Sebagai bagian ilmu   matematika , diagram Venn ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1880 oleh   John Venn seorang matematikawan inggris   untuk menunjukkan hubungan sederhana dalam topik-topik di bidang   logika ,   probabilitas ,   statistik ,   linguistik   dan   ilmu komputer . Diagram venn merupakan suatu cara menyatakan himpunan dengan menggunakan gambar. Di bawah ini merupakan contoh dari gambar diagram venn : Sebuah diagram ven terdiri dari beberapa unsur. Seperti dapat kalian amati pada gambar di atas, bagian persegi panjang yang ada di bagian luar merupakan bagian yang disebut sebagai himpunan semesta. Sementara lingkaran yang ada di dalam persegi tersebut menyatakan himpunan dengan titik-titik yang menjelask...
Baca selengkapnya