ketidakjujuran & cita-cita
Ilmu Budaya Dasar
"kecurangan identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur dalam berbagai"
menurut anda bagaimana cara manusia agar dapat terhindar dari sifat tercela tersebut?
Menurut saya terkadang kita bercengkrama, dengan kawan ingin menjadi perhatian dan kita tidak sengaja mengatakan hal-hal yang tidak benar atau tidak jujur padahal dalam islam sudah jelas kalau berkata tidak jujur itu dosa. Namun entah kenapa nafsu sangat kuat, rasa takut, rasa sombong dan rasa terpaksa sering kali membuat kita berkata tidak jujur.
Beberapa cara agar kita bisa terhindar dari sifat tercela tersebut:
- memiliki keyakinan bahwa Allah selalu mengawasi hambanya kapanpun dam dimanapun kita berada
- membiasakan berkata jujur, dengan ini kita kita tidak akan mudah untuk bohong karena sudah terbiasa berkata jujur
- mengurangi bicara yang tidak perlu, karena pembicaraan yang kurang penting sering menjadi cikal bakal sifat bohong kedepannya.
- mencoba untuk mementingkan kepentingan bersama, drpd kepentingan pribadi.
- menggindari perbuatan yang tidak baik, karena perbuatan tidak baik memicu munculnya ketidakjujuran.
- menghindari sifat dendam dan iri hati
- memperkuat percaya diri, jika kita sudah percaya diri otomatis kita tidak minder, tkut dan panik ketika kita berkata jujur apa adanya
"manusia memiliki impian& cita-cita"
menurut anda faktor apa saja agar apa yang dicita2kan dapat terwujud:
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor, manusia yang memiliki cita-cita, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan, dan seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
a. Faktor manusia
Faktor manusia adalah faktor yang mau mencapai cita-cita. Dan ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada orang yang tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khyalan saja.
b. Faktor kondisi
Faktor kondisi dalah faktor yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita, sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi tercapainya suatu cita-cita.
c. Faktor tingginya cita-cita
Faktor tingginya cita-cita merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada anjuran agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang di langit. Tetapi bagaimana faktor manusianya, mampukah yang bersangkutan mencapainya; demikian juga faktor kondisinya memungkinkan hal itu, apakah dapat merupakan pendorong atau penghalang cita-cita.
Sementara itu ada lagi anjuran, agar seseorang menempatkan cita-citanya yang sepadan atau sesuai dengan kemampuannya. Pepatah mengatakan “bayang-bayang stinggi badan”, artinya mencapai cita-cita sesuai dengan kemampuan dirinya. Anjuran yang terakhir ini menyebabkan seseorang secara bertahap mencapai apa yang diidam-idamkan. Pada umumnya dilakukan dengan penuh perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki saat itu serta kondisi yang dilaluinya.
Komentar
Posting Komentar